And Then There Were None
And Then There Were None
"Sepuluh Anak Negro"
Agatha Christie terkenal sebagai ratunya cerita misteri. nah dari sekian banyak koleksiku tentang novelnya aku paling suka sama And Then There Were None, atau dalam bahasa indonesianya Sepuluh Anak Negro. Kagak nyambung kan.!!! mana bacanya malam malam. sampai sampai gag bisa tidur. Apalagi penggambaran suasana oleh Agatha Christie, benar benar menegangkan. Derap langkah, Nyanyian nyanyian pembawa maut, hembusan angin laut, Kegelapan, semuanya serba mencekam. Darah, Bau anyir, suara suara gaib, semuanya menjadi bagian novel ini. Seolah seolah kita ikut menjadi bagian dari novel itu.. Nah di bagian dalam novel tersebut ada puisi yang bunyinya gini
Sepuluh anak negro Makan malam
Seorang tersedak, tinggal sembilan
Sembilan anak negro bergadang jauh malam
Seorang ketiduran, tinggal delapan
Delapan anak negro berkeliling Devon
Seorang tak mau pulang, tinggal tujuh
Tujuh anak Negro mengapak kayu
Seorang terkapak tinggal enam
Enam anak negro bermain sarang lebah
Seorang tersengat, tinggal lima
Lima anak Negro berjalan ke Pengadilan
Seorang ke kedutaan, tinggal empat
Empat orang anak Negro pergi ke laut
Seorang dimakan ikan hering merah, tinggal tiga
Tiga anakn Negro ke kebun Binatang
Seorang diterkam beruang tinggal dua
Dua anak Negro duduk berjemur
Seorang hangus tinggal satu
Seorang anak Negro yang sendirian
Menggantung diri, habislah sudah
Yup cerita ini tentang sepuluh orang yang tidak saling mengenal yang mendapat undangan dari seorang bernama UNO untuk menginap di sebua Villa di tengah pulau Devon. Namun sesampainya di sana orang yang bernama Devon itu tidak ada. saat makan malam, terputar sebuah piringan yang isinya tentang kejahatan masing masing ke sepuluh orang tersebut. Kini mereka mengerti kesamaan mereka dikumpulkan di tempat itu adalah pernah menghilangkan nyawa orang lain tapi dianggap tak bersalah oleh pengadilan. Mereka ingin keluar dari Pulau tersebut, namun ternyata kapal hanya akan datang 4 hari kemudian, ditambah dengan badai. Satu persatu dari mereka kemudian tewas terbunuh sesuai dengan puisi sepuluh anak negro. bersamaan dengan itu setiap diantara mereka ada yang mati terbunuh saat itu pula boneka anak negro yang berjumlah 10 di atas perapian akan hilang. Pertanyaanya siapa yang membunuh mereka? karena di pulau tersebut hanya merek bersepuluh? Apakah pelakunya ada diantara mereka? Padahal mereka tak saling mengenal? Siapakah U.N.O sebenarnya? Dan bagaimana akhir cerita ini? silakan saja baca petualanganke sepuluh orang yang terkurung di Pulau devon. Novel ini adalah Novel Detektif tanapa detektif.Waduh gimana tuh?? semakin penasaran kan?? Makanya baca dan Rasakan ketegangannya. Enjoy it....
0 Response to "And Then There Were None"
Posting Komentar